Jumat, 08 September 2017

4 Dampak Buruk Akibat Kurang Tidur

Kurang tidur tidak lagi menjadi fenomena baru yang dialami masyarakat modern. Anda bahkan bisa begadang tadi malam, entah dengan bekerja lembur atau bersenang-senang.

Tapi hati-hati. Karena kurang tidur tidak hanya membuat Anda mengantuk dan mengantuk sepanjang hari, fungsi otak juga turun tajam sehingga bisa memicu timbulnya berbagai masalah kesehatan mental. Apa saja masalah kejiwaan yang bisa diakibatkan karena kurang tidur?

1. Otak menjadi lambat

Periset telah menemukan bahwa efek kurang tidur dapat menyebabkan kewaspadaan dan penurunan konsentrasi otak. Tak heran jika setelah berjam-jam (atau bahkan berhari-hari) tidak tidur nyenyak, Anda bingung sendiri, mudah lupa, dan sulit untuk berpikir jernih.

Di dunia medis, kondisi gangguan pemikiran yang disebabkan oleh otak yang terkuras sering disebut sebagai kabut otak. Tapi Anda mungkin lebih terbiasa dengan istilah lemot. Otak yang lambat membuat sulit untuk membuat keputusan penting.

Meski terkesan sepele, kabut otak ini seharusnya tidak diremehkan karena bisa jadi merupakan gejala awal penyakit demensia.

2. Mudah lupa

Bila Anda mengantuk, Anda cenderung mudah melupakannya. Selain konsentrasi dan konsentrasi otak yang lemah, karena kurang tidur, ingatan juga perlahan memburuk.

Karena selama tidur mereka, saraf di otak yang menyimpan kenangan memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri.

Seorang ahli dari University of Maryland School of Medicine di Amerika Serikat (AS), Dr. Avelino Verceles mengatakan: "Saat Anda tidur, otak mencatat hal-hal yang telah kita pelajari dan alami sepanjang hari dalam ingatan jangka pendek." (Itu sebabnya Anda juga tidak boleh tidur dalam keadaan marah)

3. Sulit untuk menerima informasi baru

Kurang tidur dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk memahami informasi baru dengan dua cara. Pertama, Anda akan menjadi tidak fokus sehingga sulit menerima informasi baru. Dengan begitu, Anda tidak bisa belajar secara efisien.

Kedua, seperti yang disebutkan sebelumnya, kurang tidur mempengaruhi kemampuan mengingat. Ingatan yang lemah akan membuat lebih sulit bagi Anda untuk menyimpan informasi baru yang Anda pelajari di memori.

4. Aktivasi penyakit jiwa

Kurang tidur bukanlah penyebab langsung gangguan kejiwaan. Namun, beberapa penelitian telah menemukan potensi timbulnya berbagai penyakit jiwa seperti depresi, ADHD, gangguan kecemasan dan gangguan bipolar akibat kurang tidur.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Michigan, AS, meneliti 1.000 orang berusia 21 sampai 30 tahun. Hasilnya, mereka yang mengalami insomnia pada wawancara pertama berisiko empat kali lebih besar menderita depresi saat mereka diwawancarai tiga tahun kemudian.
Studi lain menemukan bahwa gangguan tidur terjadi sebelum timbulnya depresi. Selain itu, orang dengan depresi yang mengalami insomnia akan lebih sulit disembuhkan daripada mereka yang tidak mengalami insomnia.

Dalam sebuah penelitian, para ahli menemukan bahwa insomnia dan gangguan tidur lainnya dapat memperparah episode manik atau depresi (depresif) pada pasien dengan gangguan bipolar. Kurang tidur dipercaya bisa memicu episode manic, yaitu fase ledakan emosi atau perilaku yang tidak terkontrol.

Karena kurang tidur juga bisa memicu gangguan kecemasan. Satu studi melaporkan bahwa sekitar 27 persen pasien dengan gangguan kecemasan dimulai dengan insomnia yang membuat seseorang sulit tidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar